Koto Bangun, 22 Desember 2020
Gubernur Sumatera Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa/Nagari Provinsi Sumatera Barat telah selesai melaksanakan even tahunan yang bertajuk Penilaian Kompetensi dan Transparansi Dana Desa Tahun 2020 tingkat Provinsi Sumatera Barat. Dalam penilaian ini dikuti oleh 14 Kabupaten / Kota dan 14 Nagari utusan Kabupaten / Kota se Sumatera Barat. Kegiatan ini dilaksanakan berkat Inovasi Gubernur Sumatera Barat Bapak Irwan Prayitno dan hanya dilaksanakan di Sumatera Barat.
Dalam sambutannya Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Asisten I ( Bidang Pemerintahan ) SetdaProv. Bapak Devi Kurnia kemaren di Pangeran Beach Hotel mengatakan bahwa keterbukaan informasi tidak lagi barang tabu dan wajib sifatnya dilaksanakan di Nagari. Tidak ada lagi yang bisa dirahasiakan dalam administrasi Pemerintahan. Semua harus terbuka dan transparan sesuai dengan kehendak undang-undang Keterbukaan Informasi Publik. Jika ada Pejabat Publik termasuk Wali Nagari yang mencoba menutupi informasi, akan berhadapan dengan hukum, tegas Devi "pung" Kurnia. Karena itu mulailah bersikap terbuka kepada masyarakat dari setiap tahapan Penyelenggaraan pemerintahan. Misalnya saja Dana Desa, maka terbukalah sejak perencanaan, pelaksanaan hingga Monitoring dan pelaporan pungkas Gubernur.
Sementara itu Kadis PMD Provinsi Bapak Drs. H. Syafrizal, MM yang akrab dipanggil pak Ucok yang diwakili Bapak Azwar ( Kabid Pemerintah Nagari ) menyampaikan bahwa Penilaian Kompetensi dan Transparansi DD ini sudah dilaksankan sejak tahun 2017 dimana saat itu bertepatan dengan akan diperingati Hari Pers Nasional ( HPN ) 2018 di Sumbar. Penilaian Kompetensi dan transparansi ini dilaksanakan bekerjasama antara DPMD, PWI, Komisi Informasi dan Pamong senior Bapak H. Rusdi Lubis. Insya Allah kegiatan ini akan terus dilaksanakan setiap tahun dan bahkan akan ditingkatkan pada penilaian Kecepatan dan Ketepatan penggunaan Dana Desa di Nagari. ujar Pak Ucok.
Nagari - nagari pemuncak Penilaian Kompetensi dan Transparansi Dana Desa 2020 ini adalah :
1. Peringkat I ( Pertama ) diterima oleh Nagari Kumanis Kec. Sumpur Kudus Kab. Sijunjung.
2. Peringkat II ( Kedua ) diterima oleh Nagari Ujung Gading Kec. Lembah Melintang Kab. Pasaman Barat
3. Peringkat III ( Ketiga ) diterima oleh Nagari Koto Bangun, Kec. Kapur IX Kab. Lima Puluh Kota.
ketiga Nagari pemuncak ini dianugerahi Piagam Penghargaan, Trophy dan Hadiah Uang Tunai. sedangkan Pembina Dana Desa terbaik I adalah jatuh kepada Bupati Lima Puluh Kota Bap. Ir. H. Irfendi Arbi, MP disusul Bupati Pasaman Barat ditempat kedua dan Bupati Agam ditempat ketiga.
Bagi Nagari Koto Bangun Anugerah ini merupakan prestasi yang tak ternilai harganya. Nagari sekelas Koto Bangun yang letaknya diujung Timur Provinsi dan berbatasan langsung dengan Provinsi Riau, dengan segala keterbatasan, bisa membuktikan kepada Tim Penilai bahwa Koto Bangun Khususnya dan Kecamatan Kapur IX pada umumnya tidak bisa lagi dipandang sebelah mata dalam keterbukaan informasi publik dan begitu juga Kompetensi wali Nagarinya, ujar Pamong Senior Bapak Rusdi Lubis.Dengan capaian ini beliau menyatakan akan datang bersama Tim Penilai lainnya ke Koto Bangun. Predikat Juara III itu merupakan anugrah yang sangat susah dicapai. Artinya tahun depan masih punya kesempatan untuk memperbaikinya, pungkas pak Haji.
Wali Nagari Koto Bangun menyampaikan rasa Puji dan syukur kehadirat Allah SWT dan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada Perangkat Nagari Koto Bangun, BAMUS Koto Bangun, KAN Koto Bangun, LPM Koto Bangun, Camat Kapur IX dan Forkopinca, PD/PLD Kapur IX, DPMD Kabupaten Lima Puluh Kota dan TA-P3MD Lima Puluh Kota dan teristimewa buat Bupati Lima Puluh Kota Bapak Irfendi Arbi yang telah membina dan bekerjasama dalam mewujudkan impian semua Nagari ini. Semoga Anugerah ini jadi penyemangat kita kedepan untuk bekerja lebih baik. Kita harus bangkit dari Keterpurukan, keluar dari keterasingan dan sejajar dengan Nagari-nagari di Daerah lain yang jumlahnya mencapai 1.044 Nagari di Sumatera Barat. Nagari kita boleh jauh dari Ibukota Provinsi, tapi kita harus berusaha mendekatkan dengan cara publikasi dan keterbukaan informasi, tutup Bapak Yusarlis, Dt. sutan Penghulu.(red)